Minggu, 28 Februari 2010

Jerawat ( Akne)


Jerawat merupakan salah satu masalah kosmetik baik bagi pria dan wanita. Banyak pria maupun wanita yang datang memeriksakan dirinya ke rumah sakit tentunya ke bagian kulit dan kelamin atau dokter spesialis kulit dan kelamin serta dokter umum untuk menanyakan serta mengobati masalah jerawat yang sedang dialaminya. Dan memang bagi mereka yang mementingkan penampilan, masalah jerawat merupakan suatu masalah serius bagi mereka, namun berbeda dengan sebagian orang Indonesia yang menganggap hal itu lumrah atau biasa saja.
Memang masalah jerawat, menurut Kligman bahwa tidak ada seorangpun (artinya 100%), yang sama sekali tidak pernah menderita penyakit ini. Oleh sebab itu masalah jerawat sering dianggap sebagai kelainan kulit yang timbul secara fisiologis. Umumnya insidens terjadi pada sekitar umur 14-17 tahun pada wanita, 16-19 tahun pada pria.
Prinsip umum untuk timbulnya jerawat adalah tersumbatnya saluran keluar kelenjar sebasea seperti yang dijelaskan dalam pembagian ketiga jenis jerawat di bawah ini :
1. Akne Vulgaris dimana terjadi perubahan jumlah dan konsistensi lemak kelenjar akibat penagaruh berbagai faktor penyebab.
2. Akne Venenata terjadi penutupan oleh masa eksternal (luar).
3. Akne Fisis dimana saluran keluar menyempit akibat radiasi sinar ultraviolet, sinar matahari, atau sinar radioaktif.
Nah dengan adanya sumbatan ini, maka terjadi peradangan menahun folikel pilosebasea yang disebut sebagai Jerawat..
Sekarang bagaimana cara pencegahan untuk timbulnya jerawat, tentunya dengan mencegah tersumbatnya saluran keluar dari kelenjar sebasea tadi, dengan :
1. Menghindari terjadinya peningkatan jumlah lipid sebum dan perubahannya dengan cara : a) diet rendah lemak dan karohidrat, b) melakukan perawatan kulit dari kotoran dan jasad renik (ex : Propionibacterium acnes dan staphylococcus epidermidis )
2. Menghindari terjadinya faktor pemicu, misalnya : a) hidup teratur dan sehat, cukup istirahat, hindari stress b) penggunaan kosmetik secukupnya, baik lamanya maupun banyaknya sebab hati-hati terjadi penyumabatan tadi c) menjauhi terpacuya kelenjar minyak misalnya minuman keras, pedas, rokok dan ligkungan tidak sehat d) menhindari polusi debu

Sekian dulu ya…

Tahukah anda gastritis bisa menyebabkan dysplasia epitel mukosa, polip gaster dan karsinoma gaster??


Waw…ternyata gejala gastritis (gastritis adalah proses inflamasi/peradangan pada mukosa dan submokosa lambung) ternyata tidak boleh dianggap sepele sehingga kita berpikir hal ini biasa mungkin besok-besok sembuh lagi. Dan mungkin benar bisa sembuh atau malah jadi kronik yang bisa menyebabkan dysplasia epitel mukosa, polip gaster dan karsinoma gaster(dysplasia = perkembangan selnya terganggu, polip= penonjolan dan karsinoma =kanker). Jadi kita harus hati-hati deng hal ini.
Bagaimana sich itu gejala gastritis?? Banyak gastritis itu tanpa gejala dan walaupun ada gejala biasanya berupa keluhan yang tidak khas. Gejala yang paling sering dikeluhkan adalah nyeri panas dan pedih di ulu hati disertai mual kadang-kadang sampai muntah. Tatapi bisa juga gejala erosi pada mukosa lambung berupa hematemesis masif dan melena (perdarahan dari saluran cerna) dan anemia pernisiosa (sel darah eritrositnya jadi besar-besar,ha3-red).
Berdasarkan Update Sydney System bahwa Helicobacter pylori merupakan kausa gastritis yang amat terpenting. Dinegara berkembang prevalensi infeksi H pylori bisa sampai 90%. Dan H. pylori ini bisa menyebabkan gastritis kronik yang dibagi menjadi, gastritis kronik nonatropi (atropi = sel mengisut) dan gastritis kronik atropi multifocal. Nah, gastritis kronik nonatropi ini yang bakal tukak duodenum (usus halusnya berlubang) dan gastritis kronik atropi ini yang bakal bisa jadi polip gaster dan karsinoma gaster. Jadi jangan anggap sepele yah.